Senin, 28 November 2011

Sekilas Sosiologi

       I.            Sejarah Perkembangan Sosiologi Di Dunia
Auguste Comte (1798-1857) merupakan filsafat Prancis pertama yang merumuskan buah pikirannya sekaligus sebagai pelopor perkembangan sosiologi. Auguste Comte membagi 3 tahap perkembangan intelektual, yaitu :
1. Tahap Teologi / Fiktif
Tahap dimana manusia menfsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan yang dikendalikan ruh, dewa, matahari, hewan, atau tumbuh-tumbuhan.
Contoh : Dimana masyarakat masih memuja-muja sapi. (Dianggap sapi sebagai penguasa bumi)
2. Tahap Metafisika
Tahap dimana manusia menganggap dalam setiap gejala terdapat kekuatan yang akhirnya dapat ditentukan.
Contoh : Cita-cita seseorang/ kedudukan seseorang dapat ditentukan oleh gejala-gejala alam.
3. Tahap Ilmu Pengetahuan Positivisme (Empiris)
Tahap akhir dari perkembangan manusia dimana memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata dan konkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan lainnya. Tahap ini terjadi pada masyarakat (modern/perkotaan), dimana masyarakat kebanyakan lebih mengedepankan rasional dari pada perasaan.

    II.            Awal Terbentuknya Sosiologi
Istilah sosiologi diperkenalkan pertama oleh Isidore Marie Auguste François Xavier Comte (August Comte) lahir di Montpellier, Perancis 17 Januari 1798 dan meninggal pada usia 59, tepatnya 5 September 1857 di Paris (Perancis). Seorang ilmuan Perancis yang dijuluki sebagai “Bapak” Sosiologi. Beliau juga dikenal sebagai orang yang pertama mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial. Sosiologi berasal dari kata Socius dari bahasa Latin yang berarti “kawan” dan Logos dari bahasa Yunani yang berarti “berbicara/ilmu”. Sehingga sepintas dapat diartikan Sosiologi berbicara tentang Masyarakat. Bila diulas lebih jauh dari sisi ilmu pengetahuan Sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari Hubungan (interaksi) sosial, tindakan sosial, perilaku sosial, antar manusia (individu/kelompok) dalam masyarakat. Masyarakat bisa diartikan kelompok yang berisi orang-orang (minimal 2 orang/ lebih) yang tinggal di suatu tempat tertentu yang mempunyai aktivitas satu sama lain. Aktivitas bisa dikategorikan :
1.      Interaksi
Interaksi adalah hubungan antar manusia (bisa individu/kelompok) yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi antara satu dengan lain. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1)      Individu dengan individu
2)      Individu dengan kelompok
3)      Kelompok dengan kelompok
2.      Norma
Norma adalah aturan, lebih tepatnya yaitu norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Tujuan dari norma tersebut yaitu untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Kemudian dengan adanya norma, setiap individu/ kelompok akan mendapatkan keadilan sosial. Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, dianataranya yaitu :
1)      Norma Agama : norma yang didasarkan pada ketetapan Tuhan atau aqidah dalam ajaran agama dan bersifat mutlak. Bagi individu atau kelompok yang tidak memiliki keimanan dan keyakinan yang kuat maka akan cenderung melanggar norma tersebut.
2)      Norma Kesusilaan : norma ini didasarkan pada hati nurani manusia.
3)      Norma Kesopanan : norma yang didasarkan atas aturan yang berlaku dalam sebuah masyarakat. Konsekuensi yang ditimbulkan dari norma kesopanan adalah diterima dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat namun sebaliknya akan dikucilkan dari pergaulan masyarakat jika dilanggarnya.
4)      Norma Kebiasaan : norma yang berlaku akibat adanya perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang kemudian menjadi sebuah pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
5)      Norma Hukum : yaitu serangkaian aturan yang berlandaskan pada undang-undang yang berlaku dalam suatu (Negara). Aturan ini dibuat oleh pemerintah (Penguasa Negara). Norma ini bersifat memaksa dan berimbas sanksi bagi pelanggarnya. Contoh : Curanmor (Pencurian kendaraan bermotor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar